You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Catur
Catur

Kec. Kintamani, Kab. Bangli, Provinsi Bali

Rembug Stunting Sebagai Bentuk Komitmen Bersama untuk Mencapai Generasi Bebas Stunting Dalam Upaya Menuju Indonesia Emas 2045

Admin Desa Catur 25 Juni 2025 Dibaca 37 Kali
Rembug Stunting Sebagai Bentuk Komitmen Bersama untuk Mencapai Generasi Bebas Stunting Dalam Upaya Menuju Indonesia Emas 2045

Berbicara tentang Pembanguan di Desa, tidak hanya bisa berfokus pada perbaikan infrastruktur public tetapi Kesehatan Masayarakat juga mejadi prioritas pokok Pemerintah Pusat dalam perbaikan karakter Masayarakat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Pemerintah Desa sebagai peranjangan tangan pPeerintah Pusat di Desa yang berhubungan langsung dengan kegiatan Masayarat mewantiwanti agar melasanakan program prioritas melalui Dana Desa yang disalurkan, salah satunya penangan stunting di Desa untuk selluruh Wilayah Indonesia. Stunting sendiri dikalangan Masayarakat sudah tidak lagi menjadi hal yang hawam dikarenakan permajuan jaman hamipr setiap orang sudah tahu apa itu stunting. Stunting sendiri merupak kondisi kronis/kerdil/pendek pada balita yang tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan usia, hal dikarenakan beberpa factor lingkungan dari sibalita itu sendiri sendiri seperti usia khamilan orang tua yang masih berusia dibawah umur, usia hamil yang sudah lewat umur, pola asuh yang kurang serta ekonomi keluarga juga bisa menjadi pemicu sibalita terkena stunting.

Melalui Program Dana Desa, Pemerintah Desa Catur juga berpokus untuk mengurangi adanya pertumbuhan stuntibg di Desa Catur, melalui Kegiatan Rembug Stunting dengan menghadirkan beberpa stik hoder yang berkaitan langsung dengan Kegiatan Posyandu di Desa yang bertujuan untuk menyamakan presepsi dan tidak lajut berikutnya untuk mengambil langkah bagaiman mengurangi stunting yang ada di Desa.

 

Rembuk stunting yang melibtakan Pemerintah Desa, Mitra Desa dari Puskemsa, Babinsa, Babinkatibams, Kader Desa membahas analisis dan pemetaan data stunting, identifikasi penyebab stunting, penentuan prioritas program pencegahan dan penanganan stunting, serta penyusunan rencana aksi dan komitmen bersama untuk mengimplementasikan solusi di tingkat desa/kelurahan dalam RKPDes. 

 

Berikut adalah rincian hal-hal yang dibahas dalam rembuk stunting:

 

  1. Analisis dan Pemetaan Data Stunting
  • Pemetaan Data:

Memastikan ketersediaan data stunting yang akurat di desa/kelurahan untuk menjadi dasar intervensi yang tepat sasaran.

  • Presentasi Data:

 Melaporkan dan memaparkan data terkait stunting untuk dipahami oleh semua

 peserta musyawarah.

 

  1. Identifikasi Penyebab Stunting
  • Diskusi Penyebab:

Mengidentifikasi akar permasalahan dan penyebab stunting, termasuk dari sisi pola makan, pola asuh, dan sanitasi. 

  • Pengetahuan Gizi:

Membahas pentingnya asupan gizi seimbang dan edukasi mengenai pola hidup sehat serta gizi bagi ibu hamil. 

  1. Penentuan Prioritas Program Intervensi
  • Program Terpadu:

Merancang program intervensi terpadu yang mencakup pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan anak, pemeriksaan kesehatan rutin, serta pendampingan keluarga berisiko. 

  • Peningkatan Sanitasi:

                  Menggagas program perbaikan sanitasi dan lingkungan untuk mencegah stunting. 

  • Akses Kesehatan:

Membahas peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas dan    

pemanfaatan posyandu. 

  • Pemberdayaan Keluarga:

                  Mendorong peran keluarga, khususnya ibu hamil dan menyusui, dalam perawatan dan   

                  asuhan anak. 

  • Pemanfaatan Sumber Daya:

                  Menentukan program prioritas yang memanfaatkan sumber daya pembangunan yang   

                  ada di desa/kelurahan. 

 

  1. Penyusunan Rencana Aksi dan Komitmen
  • Rencana Aksi:

Merumuskan langkah-langkah konkret dan rencana aksi yang akan diimplementasikan melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa. 

  • Komitmen Bersama:

Membangun komitmen bersama antar pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh  

agama, kader, dan warga untuk suksesnya program pencegahan dan penanganan

stunting. 

  • Penguatan Koordinasi:

      Meningkatkan koordinasi dan sinergi antara berbagai pihak untuk pelaksanaan

      program yang efektif.